Baca Kalau Berani !!! Sepupuku Menemaniku Setelah Aku Melahirkan, Tiba - tiba 2 bulan Kemudian, Dia Menyuruhku Bercerai Sambil Menangis! Ternyata Karena "Alasan Ini"!

Hmmm... Duh kalau seperti ini, Mimin hanya bisa menyarankan untuk biarkan si suami yang buat tanggung jawab ya....
Seorang netizen membutuhkan pendapat kita lagi nih teman - teman.. Ceritanya lumayan membingungkan, antara memihak keluarga atau suami sendiri. Baca dulu dan berikan komentar dan pendapatmu ya...





"Aku berasal dari desa. Papa mamaku meninggal saat aku berumur 8 tahun dan karena itulah aku tinggal di rumah tanteku. Tanteku sangat baik, tetapi tidak dengan mertua tanteku. Untung saja tanteku menganggap aku seperti anaknya sendiri.
Meskipun aku anak yatim piatu, tapi aku tidak mau merepotkan tante dan pamanku, aku belajar segiat mungkin dan menggantikan nilai - nilai sekolahku dengan pujian dari mereka.

Anak tanteku, sepupu perempuanku lebih besar 1 tahun dariku. Karena gak punya adek perempuan, dia sudah menganggapku seperti adeknya sendiri. Tante dan pamanku membantuku sekolah sampai aku tamat SMA. Namun karena adek laki - laki dari sepupuku lahir dan butuh biaya, pamanku akhirnya tidak membantu biaya kuliahku lagi padahal aku sudah diterima di universitas yang terkenal di daerah itu. 

Sepupuku yang tidak dapat universitas sudah terlebih dulu bekerja di kota dan menabung sebanyak mungkin uang untuk jaga - jaga suatu hari nanti jika diperlukan. Begitu beritaku masuk di telinganya, dia menyuruhku pergi kuliah dan semua biaya dia yang berikan! Aku senang tapi juga gak enakan, tapi sepupuku sudah menganggapku adeknya sendiri, dia juga rela melakukannya. Aku terima dengan senang hati, dan aku balaskan dengan nilai yang memuaskan, dia pun ikut senang kalau aku bisa sukses di dunia pendidikan.

Aku pun lulus dengan nilai terbaik di universitas ini! Kalau bukan karena tante dan sepupuku, aku pun gak akan sampai seperti ini! Aku sudah bersumpah, ketika aku sudah mendapatkan pekerjaan yang baik, tante dan sepupuku akan menjadi prioritas utamaku di hidupku. Benar saja, sekolah menerima aku menjadi dosen di sekolah dengan gaji yang sangat tinggi! 

Aku sudah mengajar 3 tahun di sekolah ini, akhirnya aku menemukan cinta sejatiku di sini! Aku bertemu dengan suamiku yang juga seorang dosen. Kita hanya beda 5 tahun dan dia sudah memilik rumah yang bisa langsung ditinggali. Aku ragu karna aku belum membahagiakan tante dan sepupuku, tiba - tiba saja sepupuku tahu hal ini entah dari siapa, dia langsung bilang,"Kalau ada cinta sejati, jangan kau tunggu lagi! Cepat kejar masa depanmu..." Karna kata sepupuku inilah aku akhirnya menjalani hubungan asmara ini dan setengah tahun kemudian kami menikah.

Setelah menikah, aku mengajukan untuk membawa tante ( pamanku sudah meninggal) dan sepupuku untuk tinggal bersamaku untuk balas budi dan suamiku mengiyakan saja karna suamiku sendiri juga tak memiliki ibu sedari kecil. Tapi karena sepupu laki - lakiku sudah menikah dan memiliki anak, tanteku akhirnya menolak dan hanya sepupuku yang mengiyakan permintaanku.

10 bulan kemudian, aku pun melahirkan putraku yang lucu, suamiku yang senang kegirangan menciumku terus dan berterimakasih karna memberinya anak laki - laki. Aku pun senang melihat dirinya sesenang itu, begitu juga dengan sepupuku yang sampai saat ini masih belum menemukan jodoh yang tepat. Dalam budayaku, setelah melahirkan aku harus beristriahat di rumah selama 30-45 hari, dan aku perlu makan makanan yang berserat dan harus ada yang menjagaku 24 jam. Karena itu sepupuku mengajukan diri untuk menjagaku, aku pun senang kalau dia mau melakukannya. 


Awal - awal minggu berjalan dengan baik, sampai 2 minggu kemudian, dia tiba - tiba pulang begitu saja! Mau gimana lagi, aku mau gak mau harus melakukan semuanya sendiri, dari jaga anak sampai membersihkan rumah. Detik mengalir dengan cepat, 2 bulan kemudian sejak sepupu kembali pulang ke rumah tante, suatu senja sore, datanglah telepon dari kakak sepupu! Aku meloncat kegirangan mendapat kabar darinya, namun suara balasan dari kegiranganku, adalah isak tangis!


Aku bertanya kakak kenapa? Dia menjawab dengan susah, dia hamil! Aku awalnya senang,"Lho bagus dong? Tapi kakak kan belum nikah!" Tidak ada jawaban dia... Hanya isak tangis yang semakin keras dan aku biarkan dia tenang... Setengah jam telepon ini hanya diisi dengan isak tangisnya sampai terakhir aku bertanya,"Kak jangan - jangan kamu gak tahu lagi siapa ayah anak ini?" Dia hanya diam, aku paksa dia untuk menjawab, sampai dia menjawab seperti ini,"Anak ayah ini adalah Beni (nama suamiku)...."


Aku hening sejenak... Aku kecewa, marah, dan semua sudah campur aduk!! Ternyata saat aku beristirahat 30-45 hari itu, suamiku main belakang dengan kakak sepupuku! Kakak sepupuku malah meminta aku untuk bercerai dengan suamiku dan biarkan suamiku menjadi suami sepupuku! Mana mungkin dalam hatiku! 
Tapi apa yang harus aku lakukan? Disisi lain, dia adalah suamiku yang aku cintai, tapi disisi lain aku juga harus balas budi kepada kakak sepupuku yang sudah membantuku sampai aku sekarang ini. Apa yang harus aku lakukan!!??

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Baca Kalau Berani !!! Sepupuku Menemaniku Setelah Aku Melahirkan, Tiba - tiba 2 bulan Kemudian, Dia Menyuruhku Bercerai Sambil Menangis! Ternyata Karena "Alasan Ini"!"

Post a Comment