Subhanallah Begini Cara Bayi Berkomunikasi dengan Ibunya

Subhanallah Begini Cara Bayi Berkomunikasi dengan Ibunya -  Hubungan antara ibu dengan anak harus sudah terbangun sejak awal keberadaannya di dalam rahim. Hal ini sangat penting karena melalui hubungan baik inilah bayi belajar mempercayai orang lain saat ia lahir nanti. Ketika bayi masih berupa janin, bayi belajar menjalin komunikasi dengan ibunya melalui suara sang ibu yang samar terdengar. Kasih sayang pun dapat dirasakan oleh calon bayi melalui usapan lembut pada perut ibu, misalnya. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu pun menjadi salah satu komunikasi yang bisa dirasakan dan dinikmati oleh calon bayi dalam rahim ibu.

 



Komunikasi yang terjalin sejak didalam kandungan, akan mengalami perkembangan ketika bayi telah lahir. Ia pun berusaha untuk menjalin kontak dan menemukan cara baru dalam berkomunikasi dengan sang ibu tercinta.

Cara Pertama, Bayi memandang wajah ibu saat disusui. Itulah kenapa, proses pemberian ASI sangat penting untuk perkembangan bayi. Bukan ASI saja, baik bagi perkembangan otak bayi, tetapi juga ikatan yang terjalin dapat memberikan efek sangat baik bagi perkembangan jiwa dan kepribadian bayi itu.

Dari proses pemberian ASI, bayi belajar untuk mempercayai orang lain. Didalam benaknya, bayi mulai mengenali wajah orang yang menyayangi dan melindunginya. Itulah sebabnya mengapa saat bayi menangis, ia akan mudah diam saat sang ibu mendekati dan mengaisnya. Dari sini ia percaya bahwa ia dicintai dan dilindungi oleh sang Ibu.

Cara Kedua, tertawa. Tiga bulan pertama bayi mulai belajar tertawa untuk dapat merespon hal-hal yang ada di sekelilingnya. Pada usia inilah, orang tua disarankan untuk mengajak sang bayi bermain dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Salah satu permainan yang sangat disukai oleh bayi karena akan membuat dia tertawa adalah cilukba.

Hal lain yang dapat membuat bayi tertawa kegirangan adalah berekspresi dengan wajah lucu-lucu. Hal ini tentunya penting karena saat bayi tertawa, dia belajar menikmati momen bersama orang yang menyayangi dia dan dia pun kemudian saying kepadanya. Dari sinilah bayi mulai mengenali siapa saja orang yang bisa membuatnya merasa nyaman dan mana yang tidak.
Hubungan antara ibu dengan anak harus sudah terbangun sejak awal keberadaannya di dalam rahim.

Cara Ketiga, bereksplorasi atau menjelajah. Seringkali ibu khawatir kepada anaknya saat jatuh atau terluka sehingga melarang si anak melakukan sesuatu. Bila tidak segera di sadari, maka sikap seperti ini akan dirasakan berlebihan dan mengekang anak untuk menjadi mandiri dan berani mencoba hal-hal yang baru. Berikanlah kebebasan kepada anak secukupnya.

Tunjukkan kepadanya bahwa ia dipercaya untuk melakukan hal yang diinginkan selama itu tidak berbahaya. Biarkan ia untuk bisa memanjat, berlari, dan bermain. Jangan khawatir bila ia jatuh dan terluka. Ajarilah anak kecil untuk bangkit dari kondisi demikian. Biarkan juga ia untuk belajar memegang gunting dan kertas. Orang tua cukup mendampingi saja dan arahkan apabila ada yang kurang pas dengan aktivitasnya. Dengan cara ini bayi merasa nyaman dan aman karena ada ibu di sisi.

Cara Keempat, berempati. Anak akan belajar berempati dari orang terdekatnya yaitu dari seorang ibu. Ketika ibu telah memberikan kepedulian dan rasa sayang kepadanya, maka ia pun akan memberikan kepedulian dan rasa sayang kepada orang lain.

Dari lahir sampai dewasa nanti, anak akan terus belajar cara menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan orang lain sesuai dengan yang Orang tua ajarkan. Bagaimana sang ibu telah memperlakukannya, maka seperti itu pula anak akan bersikap kepada orang lain. Ketika anak tumbuh dengan kasih sayang yang cukup, maka ia pun akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan mudah berempati kepada orang lain.

Semoga artikel ini bisa menginspirasi para ibu agar lebih mencurahkan perhatian lebih, kepedulian, dan kasih sayang kepada anak-anak dengan takaran yang pas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Subhanallah Begini Cara Bayi Berkomunikasi dengan Ibunya"

Post a Comment