MENGEJUTKAN PARA NETIZEN...Hijaber yang Bekerja di Tempat Paling Berbahaya


"Gadis muslim diidentikkan tak punya suara, kamu jangan dengarkan cerita itu," ujar Yassmin.
Jangan pernah mengidentikkan hijab dengan wanita lemah. Atau menyebut sebagai penghalang bagi kaum hawa. Sebab, wanita berhijab pun bisa berkarya, sebagaimana wanita-wanita lain.
Lihatlah Yassmin Abdel-Magied. Meski berhijab, muslimah asal Australia ini bisa bekerja di pengeboran minyak lepas pantai. Tempat kerja paling berbahaya, yang selama ini didominasi kaum lelaki.

Yassmin memang tak pernah bercita-cita sebagai pekerja di pengeboran minyak. Apalagi di tengah-tengah lautan. Namun, sejak umur 21 tahun, dia mulai bekerja dan jatuh cinta dengan profesi yang tergolong akstrem ini.

Perempuan yang besar di Brisbane ini merupakan sarjana teknik mesin. Cita-citanya adalah bekerja di industri motor balap. “Aku ingin bekerja di motor balap dan mengambil master jurusan motorsport di Inggris,” kata Yassmin dikutip Dream dari Daily Mail, Rabu 23 Maret 2016.


Meneruskan pendidikan, berarti dia butuh biaya. Lantas, dia melamar kerja untuk mendapatkan biaya kuliah tersebut dan diterima di industri perminyakan. “Sehingga aku memutuskan bekerja di pengeboran lepas pantai.”

Ya, kala itu usianya baru 21 tahun. Di usia semuda itu dia berani mengambil tantangan bekerja pada pengeboran minyak lepas pantai. Posisi awalnya sebagai operator lapangan. Namun kini dia sebagai insinyur pengeboran, sebuah pekerjaan yang keras.

Saat pertama diterima di industri ini, Yassmin mengaku tak punya bayangan seperti bekerja di pengeboran minyak lepas pantai. Keluarga dan teman-temannya semua terkejut. Tapi kini dia sudah jatuh cinta dengan pekerjaan ini.

“Aku bayangkan dunia ini berbeda dengan apa yang aku tahu. Aku melihat bagian dunia yang tak bisa dilihat banyak orang dan menjadi bagian komunitas yang tak bisa diikuti oleh banyak orang.”

Bagi Yassmin, bekerja di pengeboran minyak memang keras. Butuh tenaga. Selain itu, saban dikirim ke berbagai lokasi pengeboran, dia menjadi wanita pertama yang singgah dan bekerja di sana.

“Beberapa lokasi pengeboran yang aku aku datangi tak pernah ada perempuan yang bekerja di sana, membuat saya menjadi satu-satunya muslimah yang tertawa dengan sangat keras,” tutur dia.

Karena sudah jatuh cinta dengan pengeboran minyak, sampai-sampai Yassmin berniat meninggalkan cita-cita awalnya, sebagai pekerja industri motor balap. Apalagi, wanita 26 tahun ini baru saja merayakan tahun ke lima di industri pengeboran.

Tentu saja banyak pengalaman selama bekerja di pengeboran lepas pantai ini. Salah satunya adalah tentang teman lelaki yang berubah sikap setelah mengenalnya. Yang semula bersikap rasis, setelah kenal dengan Yassmin, menjadi tak punya pandangan sebelah mata pada kaum muslim.

Yassmin mengatakan, itu merupakan bukti bahwa terkadang bertemu dan berbicara dengan orang-orang yang kita anggap menakutkan atau tidak kita pahami, bisa membuat perubahan besar.

Sejak kecil, Yassmin sudah aktif untuk melakukan perubahan. Setelah pindah dari Sudan ke Australia pada usia dua tahun, Yassmin remaja aktif terlibat dalam berbagai komunitas.
Pada usia 16 tahun, dia ikut organisasi Youth Without Borders, sebuah kelompok pemuda yang bekerja untuk membuat perubahan positif. Dan kini, dia menulis buku berjudul “Yassmin’s Story” untuk mengangkat suara kaum minoritas.

“Gadis muslim diidentikkan tak punya suara, kamu jangan dengarkan cerita itu,” ujar Yassmin.

Sumber : dream.co.id

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "MENGEJUTKAN PARA NETIZEN...Hijaber yang Bekerja di Tempat Paling Berbahaya"

Post a Comment