Luar Biasa : Mengharuhkan ... Kisah Seorang Pelajar yang Merawat Bayi Sendirian, Alasannya Sungguh Mengharukan

Seorang anak ditelantarkan oleh orangtuanya yang tak bertanggung jawab di tempat sampah. Namun untungnya ada seorang perempuan baik hati yang dengan rela mengorbankan status dan masa depannya untuk menjaga dan merawat si anak yang ia temukan.

Dan yang mengejutkan ternyata perempuan ini adalah seorang pelajar. Bisa dibayangkan seberapa besar hujatan dan beban moral yang harus ia tanggung dan ia terima selama ini. Apalagi selama ini orang mengetahui jika anak tersebut adalah anak dari pelajar tersebut. Seperti apa kisah serunya? Kita simak cerita lengkapnya berikut ini.
Sebuah kisah yang menceritakan kisah perjuangan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Thailand bernama Jane. Saat itu terlihat Jane yang tengah lari terburu-buru dari sebuah parkiran sekolah dengan masih mengenakan seragam dan atribut sekolahnya. Jane kemudian berganti pakaian disebuah toilet sebuah gedung, nampaknya ini adalah gedung sekolah yang berbeda dimana cerminan Jane tadi berlarian, sambil terburu-buru dan memegang ponselnya. Jane disibukan dengan pakaiannya yang masih terlihat berantakan, selesai dengan merapihkan pakaian Jane langsung mengambil lipstik dan mulai merapikan penampilannya. Tiba-tiba pesan masuk diponselnya yang menanyakan dimanakah Jane berada saat ini, yang mana pesan tersbeut datang dari temannya bernama Phutt.


Di sebuah gedung sekolah dasar yang begitu ramai dimana para orangtua siswa dan anaknya telah duduk dan saling memeluk di depan dan ternyata hari itu adalah perayaan hari ibu dimana anak-anak akan duduk dan memberikan hormat berupa sungkeman serta pelukan pada ibunya. Tradisi seperti ini memang cukup terkenal di Thailand dan menjadi salah satu pelajaran etika tentang bagaimana menghormati seorang ibu. Dan ternyata Jane adalah seorang mahasiswi sekolah perguruan tinggi yang sudah memiliki seorang anak.

Setiap hari Jane pulang jam 4 sore, seringkali ia tak sabar menunggu waktu pulang sekolah tiba. Ketika waktu pulang sekolah tiba dimana teman-teman sebayanya asik mengobrol saat menjelang pulang, Jane selalu terburu-buru karena harus menjemput anaknya di sekolah. Hal ini tentunya tidak berjalan dengan mulus, ketika seseorang memiliki anak saat masih duduk di bangku sekolah maka konsekuensi akan pembicaraan orang lain akan dihadapinya.
Semua rumor yang menyudutkan bahwa Jane hamil diluar nikah dan semua hal buruk seringkali menjadi santapan hariannya. Namun demikian, sebagai seorang ibu yang mencintai putrinya, Jane tidak pernah malu, menyerah apalagi berputus asa. Jane selalu mengatakan biarkan orang lain berkata karena mereka tidak tahu alasannya. Untungnya saja ada teman Jane yang selalu menemaninya dan puterinya melalui hari-harinya yang cukup sulit, teman itu adalah Phutt seorang guru anaknya yang baik hati.
Ibu yang Baik dan Teman yang Baik

Setiap hari sebelum pergi ke sekolah dan mengantarkan anaknya sekolah, Jane dan puterinya yang bernama June sudah bak sepasang sahabat sejati yang selalu melakukan hal bersama dan saling membantu satu sama lain. Mulai dari bangun pagi bersama hingga dengan mengenakan seragam sekolah bersama-sama bahkan mereka seringkali melakukan hal-hal konyol bersama seperti mengeringkan rambut dengan kipas angin bersama.

Ya, puteri Jane kini sudah besar, ia sudah sekolah di sekolah dasar, jika diperkirakan mungkin saat ini ia sudah kelas 1 atau kelas 2. Saking dekatnya dengan Phutt, tak jarang June puteri Jane menjemput dan menunggu Jane ke sekolah. Hari-hari dilalui Jane bersama dengan June dengan penuh cinta dan kebersamaan.
Hanya saja, ada satu waktu dimana sebagai seorang teman, Phutt merasa kasihan pada Jane yang hidup sendirian dan seringkali digunjing orang lain, Phutt meminta Jane untuk mengatakan kejujuran pada orang lain dan mengungkapkan kebenaran. Ya, kebenaran akan puterinya Jane yakni June. Namun dengan cerminan tenang Jane mengatakan ia tidak perlu mengungkapkannya, ia sudah bahagia bersama dengan teman kecilnya June. Lantas apakah kebenaran itu?
Sebuah Misteri dan Kebenaran Terungkap
Tiba-tiba ingatan Jane kembali pada kejadian 7 tahun lalu dimana saat itu ia hendak membuang sampah di tempat sampah. Ia terkejut melihat sebuah tas besar yang ada di tong sampah tersebut, Jane mencoba mendekati tas tersebut dan betapa terkejutnya ia ketika yang didapati dari isi tas tersebut adalah bayi yang menagis dan bergerak-gerak.
Pada saat itu, Jane tidak tahu apa yang harus ia lakukan, siapa yang tega membuang bayi di tempat sampah seperti ini? Dimanakah ibunya? Siapakah ayahnya? Apakah ibunya tahu bahwa bayi ini kedinginan? Apakah ibunya tahu jika bayi ini kelaparan? Apakah ibunya mendengar tangis bayi yang tidak berdosa ini? Pikiran Jane terus dipenuhi dengan berbagai pertanyaan. Hatinya mungkin menjerit, air matanya terurai begitu deras tak tega melihat sang bayi yang dibuang.
Dan tanpa pikir panjang, dirangkulah bayi tersebut dan dipeluknya begitu erat, disanalah ia mendekap bayi dengan penuh cerminan cinta dan rasa ibanyalah yang membuat ia berjanji akan merawat dan menjaga bayi yang ditemukannya dan mengganggapnya seperti anak sendiri, ia berjanji untuk tidak memperdulikan omongan orang lain, yang ada dibenaknya hanyalah niatnya yang tulus mencintai sang bayi dan menjaganya dengan sepenuh hati.
Meskipun bayi yang ditemukannya yang saat ini sudah ia rawat, ia jaga, ia cintai, ia sekolahkan dan sudah tumbuh besar menjadi seorang puteri cantik yang tengah bersimpuh dikakinya bukanlah puteri kandungnya dan Jane tidak pernah menikah atau melakukan hal-hal buruk seperti yang orang pikirkan tentang dirinya. Jane adalah seorang remaja yang menemukan bayi yang tidak berdosa yang dibuang dan dengan rasa iba ia jaga, ia rawat dan ia cintai bayi tersebut dengan sepenuh hati.
~~~
Mengharukan ya sahabat cerminan? Jangan pernah menilai buruk seseorang jika kita tidak benar-benar mengetahui kebenarannya. Selain itu, cintai dan sayangi anak-anak kita, sebab merekalah anugerah terbesar kita dari Tuhan. Jangan pernah menyia-nyiakan mereka apalagi sampai menyakiti mereka. Tuhan telah mempercayakan mereka hadir dalam hidup kita sebab Tuhan tahu kita bisa melakukannya dan Tuhan percaya kita bisa menjaga mereka dengan lebih baik dan sebaik-baiknya. 

Jangan lupa bagikan kisah ini bersama dengan teman dan sahabat


Sumber : merdekasiana.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Luar Biasa : Mengharuhkan ... Kisah Seorang Pelajar yang Merawat Bayi Sendirian, Alasannya Sungguh Mengharukan"

Post a Comment