Dikutip dari blog miliki Saptuari, orangtua Putri Herlina tega meninggalkannya di rumah sakit dan membiarkannya hidup sebatangkara. Pihak rumah sakit akhirnya menitipkan Putri di Yayasan Sayap Ibu, dan dirawat oleh pemilik panti bernama Bu Naryo. Bu Naryo sangat sayang dengan Putri seperti anak kandungnya.
Suatu hari, ada seseorang yang datang ke panti itu, dan menginginkan Putri menjadi anaknya. Sayang, orang tersebut tidak merawat Putri dengan kasih sayang. Dirinya malah meletakkan gadis mungil tanpa tangan itu di dalam sebuah kardus, dan meletakkannya di pinggir jalan untuk mengemis.
Putri Herlina tidak mau disiapkan meja khusus dan tidak ingin diperlakukan istimewa saat belajar di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dirinya cukup duduk di sebuah kursi tambahan di sampingnya, sebagai alas buku ketika ia mengangkat kakinya, menorehkan tinta, dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya.
Sebelum menikah, Putri Herlina bekerja sebagai administrasi di panti, semua pekerjaan dia kerjakan menggunakan kedua kakinya. Penulis di blog Saptuari mengungkapkan jika Putri sempat mengunjungi rumahnya dan mengabari jika akan menikah dengan pria pujaan hatinya dalam waktu dekat. Kepada Saptuari dan ibunya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri, Putri bercerita dirinya mantap untuk dipersunting dengan kekasihnya, Reza Hilyard Soematri.
Putri Herlina dan Reza Hilyard Soematri menikah dan mengikat janji sehidup semati di Gedung Gedung Mandala Bakti Wanitama. Suasana berubah haru saat mempelai pria mengucapkan ijab kabul dengan tegas, sebagati tanda menerima Putri Herlina menjadi pendamping hidupnya yang sah.
Saptuari mengungkapkan jika para tamu menitikkan air matanya sebagai tanda haru, melihat keajaiban yang terjadi di hadapan semuanya. Tuhan membuktikan janjinya, jika derajat semua makhluk di mata-Nya adalah sama, termasuk Putri Herlina dan Reza Hilyard Soemantri.
Momen mengharukan kembali terulang, ketika prosesi sungkeman. Dalam keadaan terbata-bata sambil memeluk Reza, sang ibu mengatakan, "Wahai anakku, engkaulah lelaki itu. Engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan di sampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu," kata sang ibu seperti yang ditulis Saptuari.
Dalam prosesi pernikahan tersebut, Reza Hilyard tampak gagah dan tampan dengan busana pengantin berwarna putih. Reza Hilyard kini telah menjadi suami dari perempuan ayu, manis, soleh, tegar, mandiri yang lahir pada 3 Oktober 1988.
Selamat berbahagia untuk Putri Herlina dan Reza Hilyard. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.
Putri pernah tidur beralaskan kardus, berselimut debu, dan bercahayakan panas sinar matahari. Namun, tuhan kembali menyelamatkan nyawa gadis cantik ini. Pihak pantis asuhan menemukan Putri di jalan dan kembali merawatnya.
Putri kembali dirawat keluarga Ibu Naryo, dan tubuh menjadi perempuan yang berbeda dengan kelebihannya sendiri. Putri lincah dnegan kedua kakinya, dan mampu menulis, mengenakan baji, dan melakukan kegiatan sendiri meski tanpa kedua tangan. Putri Herlina tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan tegas.
Sumber : http://www.merdekasiana.com/2016/10/kisah-cinta-yang-mengharukan-putri.html
0 Response to "Subhanallah !!! Inilah Kisah Cinta Yang Mengharukan Putri Herlina, Gadis Cantik Tanpa Tangan !"
Post a Comment