Peneliti menemukan keterkaitan antara bayi yang terlahir dengan ukuran kepala lebih besar, di masa hidupnya cenderung bakal lebih cerdas.
Kesimpulan itu, merupakan hasil riset ilmuwan Universitas Edinburgh, Skotlandia. Para peneliti menghubungkan ukuran kepala bayi, ketika lahir dan kehidupan akademik si bayi di masa depan. Peneliti menyelidiki kaitan antara gen, kecerdasan intelektual dan kesehatan untuk sampai pada kesimpulan tersebut.
Dilansir Independent, Senin 19 September 2016, salah seorang penelitinya, Ian Deary menjelaskan, mereka menggunakan data dari 100 ribu orang Inggris, yang disimpan oleh Biobank Inggris. Biobank telah mengumpulkan data setengah juta dari orang berusia 37 hingga 73 tahun.
Ratusan ribu peserta tersebut, kemudian dimintai sampel urine, darah dan air liur untuk dianalisis. Serta, memberikan informasi tentang latar belakang dan gaya hidup mereka.
Dan, hasil analisis mengungkapkan, bayi yang lahir dengan kepala lebih besar secara signifikan lebih mungkin untuk mendapatkan gelar, serta skor lebih tinggi pada tes penalaran verbal-numerik.
“Yang diamati antara nilai tes kognitif, nilai profil poligenik, termasuk volume intrakranial, lingkar kepala bayi dan kemampuan kognitif anak,” jelas Deary.
Deary menambahkan, penelitian ini juga mengidentifikasi 17 gen ‘signifikan’ yang memengaruhi fungsi otak dan memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
“Studi ini juga menemukan bahwa keterampilan kognitif berbagi pengaruh genetik dengan ukuran otak, bentuk tubuh dan pencapaian pendidikan,” ujar dia. (asp)
Dilansir Independent, Senin 19 September 2016, salah seorang penelitinya, Ian Deary menjelaskan, mereka menggunakan data dari 100 ribu orang Inggris, yang disimpan oleh Biobank Inggris. Biobank telah mengumpulkan data setengah juta dari orang berusia 37 hingga 73 tahun.
Ratusan ribu peserta tersebut, kemudian dimintai sampel urine, darah dan air liur untuk dianalisis. Serta, memberikan informasi tentang latar belakang dan gaya hidup mereka.
Dan, hasil analisis mengungkapkan, bayi yang lahir dengan kepala lebih besar secara signifikan lebih mungkin untuk mendapatkan gelar, serta skor lebih tinggi pada tes penalaran verbal-numerik.
“Yang diamati antara nilai tes kognitif, nilai profil poligenik, termasuk volume intrakranial, lingkar kepala bayi dan kemampuan kognitif anak,” jelas Deary.
Deary menambahkan, penelitian ini juga mengidentifikasi 17 gen ‘signifikan’ yang memengaruhi fungsi otak dan memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
“Studi ini juga menemukan bahwa keterampilan kognitif berbagi pengaruh genetik dengan ukuran otak, bentuk tubuh dan pencapaian pendidikan,” ujar dia. (asp)
Sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/
0 Response to "Ternyata ...Bayi Lahir Berkepala Besar Cenderung Lebih Pintar"
Post a Comment